Bangkok, 21 Juni 2025 — Pemerintah Thailand kembali mencatat lonjakan signifikan kasus Covid-19 dengan 23.000 kasus baru dilaporkan dalam sepekan terakhir. Kenaikan ini memicu kekhawatiran di tengah masyarakat dan mendorong pemerintah untuk mengambil langkah antisipatif guna mencegah gelombang baru wabah.

Data ini dirilis oleh Departemen Pengendalian Penyakit Thailand (DDC) pada Jumat malam, yang juga melaporkan bahwa sebagian besar kasus berasal dari wilayah perkotaan seperti Bangkok, Chiang Mai, dan Phuket. Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa peningkatan kasus terjadi terutama pada kelompok lansia dan warga dengan penyakit penyerta.

“Kami mengamati tren kenaikan selama tiga minggu berturut-turut. Masyarakat diminta waspada namun tidak panik,” ujar Dr. Sophon Iamsirithavorn, wakil direktur DDC.


Lonjakan Dipicu Varian Baru dan Mobilitas Tinggi

Otoritas kesehatan menduga bahwa lonjakan kali ini disebabkan oleh subvarian baru Omicron (JN.1.5) yang memiliki tingkat penularan lebih tinggi, meski gejalanya cenderung ringan bagi individu yang sudah divaksinasi lengkap.

Selain itu, meningkatnya mobilitas masyarakat dalam beberapa bulan terakhir — termasuk festival musim panas, kegiatan pariwisata, dan pelonggaran protokol kesehatan — turut mempercepat penyebaran virus.


Pemerintah Serukan Vaksinasi Booster

Sebagai respons cepat, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat, terutama kelompok rentan, untuk segera mendapatkan dosis booster keempat, khususnya vaksin yang diperbarui untuk varian terbaru.

“Vaksin tetap menjadi pertahanan terbaik kita. Rumah sakit dan klinik di seluruh negeri telah kami siagakan untuk program booster,” kata Menteri Kesehatan Thailand, Dr. Cholnan Srikaew.

Saat ini, tingkat vaksinasi lengkap di Thailand telah mencapai lebih dari 80% populasi, namun cakupan booster dosis keempat masih rendah, terutama di kalangan usia di atas 60 tahun.


Langkah Antisipasi Diperkuat

Meski belum memberlakukan kembali lockdown, pemerintah Thailand mengaktifkan kembali sejumlah protokol:

  • Wajib masker di rumah sakit, transportasi publik, dan ruang tertutup padat orang.
  • Pemantauan suhu tubuh di bandara internasional dan terminal utama.
  • Anjuran kerja dari rumah (WFH) untuk instansi pemerintah dan swasta di wilayah terdampak tinggi.
  • Peningkatan kapasitas rumah sakit rujukan di Bangkok dan sekitarnya.

Sektor pariwisata, yang mulai pulih pasca-pandemi, berharap lonjakan kasus ini tidak berujung pada penutupan wilayah atau pembatasan kunjungan internasional.


Masyarakat Diimbau Tenang, Tapi Waspada

Pemerintah menekankan bahwa sistem kesehatan masih dalam kondisi terkendali dan tidak dalam kondisi darurat. Namun masyarakat diminta tidak lengah.

“Kita tidak boleh kembali ke situasi 2021. Mari kita jaga diri, ikuti protokol, dan lindungi sesama,” ujar Perdana Menteri Srettha Thavisin dalam pernyataan resminya.

Dengan jumlah kasus yang terus bertambah, Thailand kini menjadi salah satu negara Asia Tenggara dengan tren kenaikan Covid-19 tertinggi pada pertengahan 2025. Pemerintah menyatakan akan terus memantau situasi dan tidak menutup kemungkinan menerapkan kebijakan pembatasan baru jika situasi memburuk.